LAPORAN HASIL DARI PRESENTASI
Rakhmat Fajri
3101 1001 1617
Muhammad Fajrullah
3101 1001 1541
Dari judul dapat kita artikan kata perkata, yakni ada kata:
- Bagaimana (Lebih mengarah ke hal cara)
- Menjadi (Yang sebelumnya belum menjadi, tetapi setelah tahu cara maka bisa menjadi)
- Kepribadian (Mengarah ke hal tindakan yang tidak dibuat-buat atau tindakan yang sebenarnya)
- Disenangi (Dalam kehidupan ada 3 tindakan orang ke kita, ada disenangi, dibenci, ditidak apa-apa)
- Pasangan (Dalam artian umum, semua manusia adalah pasangan kehidupan)
Untuk bisa menjadi kepribadian yang disenangi pasangan mungkin buat
orang ada yang mengatakan mudah, susah, dan sangat susah. Bagi saya
menjadi sesuatu yang baik itu sangat lah mudah. Orang tidak akan menanyakan kita datang dari golongan mana, agama apa, suku apa, semua itu tidak akan dipertanyakan selama kita melakukan kebaikan.
Belajar dari Filosofi Refleksifitas cermin atau pantulan cermin.
Kita ketahui bahwa cermin akan memantulkan pantulan yang memang ada didepan cermin itu. Kehidupan kita juga tidak luput dari pantulan diri kita sendiri, yaitu orang lain yang secara langsung atau pun tidak langsung berinteraksi kepada kita.
- Apabila kita baik terhadap orang lain maka orang akan baik pula kepada kita.
- Apabila kita jahat atau berbuat buruk yang tidak mengenakan orang lain maka kita juga akan mendapatkan pantulan kejahatan yang telah kita buat.
Namun terus lah berbuat baik walaupun orang lain membalasnya dengan kejahatan. Teruslah berbuat baik terus dan terus menerus.
Ada istilah roko "Talk less - Do more". Menurut saya kalimat itu benar adanya tetapi tidak pas menurut saya. Kenapa, pasti jawabnya karena : Dengan adanya berbicara sedikit (Talk less) itu akan mengakibatkan miskomunikasi terhadap orang lain. Jadi yang lebih baik itu menurut saya "Talk More - Do more" artian kata sebenarnya akan saling mendukung terhadap tindakan yang dibicarakan dan yang akan dilakukan. Namun semuanya memang yang bermanfaat, terlebihnya lagi yaitu yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Tidak kalah pentingnya juga jangan sampai menyinggung perasaan orang lain.
Mulai dari sekarang, mulai dari hal yang kecil, yang paling terpenting mulai dari diri kita.
Semua kehidupan tidak lepas dari hubungan sosial, terlebih terhadap pasangan hidup yakni pasutri (pasangan suami istri).
Setelah membahas tentang bagaimana menjadi kepribadian yang disenangi pasangan, maka pada kesempatan ini akan menyinggung tentang pasangan.
Cara memilih pasangan : Telah kita ketahui jodoh itu tidak ada yang tahu, kematian itu tidak ada yang tahu, rezeki tidak ada yang tahu. Namun untuk hal jodoh pasangan Allah telah menetapkan pasangan hidup itu " yang baik-baik akan berjodoh dengan yang baik pula, yang tidak baik akan berjodoh dengan yang tidak baik pula". Arti jodoh memang banyak.
Kehidupan manusia dalam menjalin hubungan hanya ada 2 jenis :
- Pasangan yang bahagia
- Pasangan yang tidak bahagia
Semua manusia mempunyai sifat yang alami yakni ingin hubungannya berjalan dengan baik dan menjadi bahagia. Namun kabanyakan dari manusia menginginkan hal yang dia inginkan tetapi tidak dengan adanya "Niat, Doa, Usaha". Tanpa itu semua tidak akan terjadi. Didunia ini memang perlu berfikir dengan logika, akan tetapi tidak ada yang bisa menggunakan logika kalau sudah berkaitan dengan Sang Pencipta (Allah).
Pesan bagi kita semua, hiduplah dengan selalu berbuat baik dan tidak pernah berhenti untuk berbuat baik. Yakin lah pada hari akhir (pembalasan) semua akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar