Sabtu, 20 April 2013

Mengurangi Resiko Penolakan

Oleh :                                                                    
Irwan Rifani                               -   310110011607
Gt. Muhammad Riswan Ashari  -   310110011588

Bagaimana Menawarkan Sesuatu Tanpa Penolakan !!!



Berapa kali anda menawarkan sesuatu dan di akhiri penolakan ?
Bagaimana meminimalkan resiko penolakan . . . .

Dari buku “Tested Sentences That Sells” karya Elmer Wheller.
Wheller pernah melakukan riset selama 10 tahun untuk menemukan cara mengurangi resiko penolakan.

Trik-trik ini mungkin tidak pernah terbayangkan oleh anda sebelumnya . .


1. Dengan "prinsif tidak setuju".


    Yaitu : kita berfikir seolah-olah kita sudah tahu bahwa jawaban dari orang yang kita ajak itu “tidak setuju” dengan apa yang  kita tawarkan.
"Prinsif tidak setuju" akan menjadikan pernyataan bebas penolakan untuk menawarkan sesuatu kepada orang lain.
Kuncinya pada pernyataan awal anda / kesan pertama anda !
Jika pernyataan awal anda bagus maka mereka akan mencari alawan untuk setuju dengan yang anda tawarkan, dan sebaliknya jika pernyataan awal anda buruk, maka tidak perduli sebagus apa presentasi anda itu akan menjadi sia-sia atau anda akan diakhiri dengan penolakan.

jadi bagaimana sih membuat pernyataan yang bebas penolakan dalam percakapan ???

Perhatikan contoh ini :
bayangkan saya adalah teman anda yang ingin anda presentasi dan menawarkan bisnis kepada saya. .
anda berkata kepada saya :
"Hai wan, pekerjaanmu tidak bagus, pekerjaan itu jelek, kamu hanya mendapatkan hasil yang sedikit dan kamu memerlukan kesempatan hebat dengan bisnis saya".

sekarang dengan pernyataan seperti itu saya ataupun bahkan orang lain dengan tawaran anda seperti itu, pasti tidak setuju dengan pernyataan awal anda seperti itu, saya akan memberikan jawaban dan memberikan alasan untuk tidak setuju :
"Tidak juga, ini pekerjaan bagus, saya tahu saya hanya bekerja sehari seminggu, tapi tahukan jika saya sakit hari itu saya bisa libur  seminggu penuh".
"saya tidak punya banyak dari pekerjaan saya, tapi saya tidak perlu cemas dengan keperluan ini itu, karena menurut saya ini pekerjaan yang bagus dan santai"
    
Apakah itu kedengarannya seperti orang yang mencintai pekerjaan nya ?
"ya".

Setelah pernyataan awal yang buruk itu, sebaik apapun anda melakukan presentasi anda akan ditolak.
Tapi jika anda memahami "prinsif tidak setuju".
"Hey wan, saya yakin kamu punya pekerjaan yang enak, kamu perlu bekerja sekali seminggu, kamu punya banyak waktu luang, itu pasti menyenangkan bahkan kamu tidak perlu cemas dangan ini itu".
dengan pernyataan seperti saya atau orang lain yang anda ajak bicara, saya akan mengatakan tidak setuju dan jika saya boleh berpartisipasi saya akan mengeluhkan pekerjaan saya itu.
"tidak, tidak begitu bagus, saya hanya bekerja sehari seminggu, saya tidak mendaptkan begitu banyak uang, untuk keperluan ini itu, itu sangat tidak menyenangkan, saya harap saya punya kesempatan yang baik".

Apakah itu kedengarannya seperti orang yang mencintai pekerjaan nya ?
"Tidak".

sepertinya orang yang membutuhkan kesempatan !

Pernyataan awal seperti itulah yang dimaksudkan dengan "prinsif tidak setuju", dengan seperti itu anda akan mudah menawarkan bisnis anda.


2. Memberikan dua pilihan, yang mana dari dua pilihan tersebut mengacu pada jawaban yang kita inginkan dengan kata lain pilihan yg kita tawarkan setuju semua. yaitu memberikan sesuatu dengan sesuatu, bukan sesuatu dengan tidak ada.




Contoh pada sebuah restaurant atau tempat makanan seperti biasanya :
ketika seorang pelayan menghampiri anda dimeja makan anda " apakah anda mau memesan pizza atau burger", itu akan menggandakan penjualan burger tersebut.

Atau biasanya pada tawaran yang sering kita dengar dari orang-orang.
"Apakah kamu mau jadi pacarku ? "

pernyataan seperti itu lebih mudah di jawab "nggak/tidak", dan resikonya penolakan seperti itu anda cendrung sakit hati dan memilih untuk menghindar dari orang tersebut akibatnya anda akan kehilangan teman yang anda sukai, kecuali teman yang anda sukai tersebut benar-benar suka dengan anda dan mengatakan "iya".

Tapi jika anda ingin serius mendapatkan jawaban yang tidak begitu menyakitkan hati dan anda tidak ingin kehilangan teman anda yang anda sukai, ini adalah pernyataan yang tepat.
"Apakah kamu mau jadi sahabatku atau pacarku"

terbukti 8 dari 10 orang akan memilih sahabat daripada menolak untuk tidak memilih sama sekali.
resikonya tidak fatal walaupun anda ditolak untuk menjadi pacarnya anda masih bisa berteman dan masih memiliki kesempatan untuk yang kedua kalinya. . .

Dengan pertanyaan yang tepat anda akan mendapatkan jawaban yang anda inginkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar